Paham Pergerakan Nasional

1:32 AM Unknown 0 Comments


Paham Pergerakan Nasional

Halo gan..
Masih dalam lingkup pergerakan nasional, bahasan kali ini tentang paham-paham yang ada pada saat pergerakan nasional. Nah di setiap pasti ada tokoh nya kan? penasaran kan? yaudah ikutin terus yaa ;)
Paham-paham yang ada pada saat pergerakan nasional ada 5 paham, yaitu: nasionalisme, liberalisme, komunisme, sosialisme dan pan islamisme

1.      Nasionalisme

Nasionalisme adalah suatu paham rasa cinta terhadap suatu bangsa karena adanya rasa persamaan tradisi,budaya,bahasa, dan agama. Berikut ini beberapa tokoh yang mendukung paham nasionalisme :

a)      Joseph Ernest Renan ( 1823-1892) menganut aliran nasionalisme yang didasarkan pada faktor kemanusiaan.

b)      Otto Bauer ( 1882-1939) paham bangsa timbul karena persamaan perangai dan tingkah laku dalam memperjuangkan persatuan dan nasib yang sama.

c)      Joseph Stalin

Pemimpin diktator yang sangat lalim. Dikenal sebagai manusia baja. Pernah memerintahkan pembunuhan 30 juta jiwa manusia. Dikenal sebagai orang yang membenci agama setelah membaca buku Charles Darwin.

d)      Hans Kohn, paham nasionalisme timbul karena perpaduan politik, ekonomi, sosial dan budaya

 

2.      Sosialisme

Sosialisme merupakan paham yang memikirkan bagaimana caranya rakyat yang menderita dapat hidup dengan layak. Tapi pemikiran tersebut ditentang oleh Karl Marx. Karena Karl Marx menganggap bahwa tidak mungkin bisa paham sosialisme dilaksanakan. Oleh karena itu Karl Marx membuat paham tersendiri yaitu sosialisme ilmiah/komunisme. Berikut ini adalah beberapa tokoh pendukung paham sosialisme :

a)      Robert Owen

Terkenal dengan Bapak Pelopor Koperasi Indonesia. Mendirikan Labour Exchange yaitu tempat penampungan para pengangguran yang memeroleh bon kerja sebagai hasilnya.

b)      Saint Simon

Ia berpendapat bahwa yang berhak memajukan ilmu pengetahuan dan industri adalah Golongan lll , sedangkan para bangsawan dan kaum feodal hanya dianggap parasit saja

c)      Charles Fourier

Ia berpendapat agar  terjadi kebersamaan masyarakat di suatu wilayah, maka perlu ditingkatkan saling komunikasi dan bekerja dengan sistem koperasi

d)      Sir Thomas More

Pencetus sistem sosialisme utopis. Istilah sosialis utopis berasal dari buku beliau “utopia”, dimana More memimpikan suatu negara impian, dimana semua milik merupakan milik bersama. Semua orang tinggal dalam suatu tempat bersama. Makanan serta segala kebutuhan lainnya disediakan secara bersama-sama pula.

 

3.      Komunisme

Komunisme pertama kali dicetuskan oleh Karl Marx. Komunisme merupakan bentuk protes dari Karl Marx terhadap paham sosialisme. Oleh karena itu Karl Marx membentuk sosialisme ilmiah atau sekarang yang disebut dengan komunisme. Berikut ini adalah beberapa tokoh yang mendukung paham komunisme :

a)      Vladimir Lenin

Bernama asli Vladimir Ilyich Ulyanov. Nama Lenin sendiri diambil dari nama sungai yang bernama sungai Lena. Tokoh revolusioner komunis di Rusia dan pemimpin partai Bolshevik

b)      Mao Zedong

Mao Zedong lahir di Shaoshan, Hunan, 26 Desember 1893 dan  meninggal di Beijing, 9 September 1976 pada umur 82 tahun. Mao Zedong adalah seorang tokoh filsuf dan pendiri Negara Republik Rakyat China

c)      Kim Il Sung

Seorang tokoh politikus komunis dari Korea Utara. Menurut konstitusi Korea Utara, Kim Il Sung ialah presiden abadi Korea Utara. Hari ulang tahunnya merupakan hari libur di Korea Utara

 

4.      Liberalisme

Liberal berasal dari kata “liberty” yang berarti kebebasan. Paham ini mengutamakan kebebasan individu. Tapi kebebasan individu ini membuat kekuatan Negara menjadi lemah karena kuatnya kebebasan individu. Berikut ini adalah tokoh yang mendukung paham liberalisme adalah :

a)      John Locke

Menurut pendapatnya, negara terbentuk dari perjanjiann sosial antara individu dengan yang hidup bebas dengan penguasa.

b)      Montesquieu

Terkenal dengan pembagian 3 kekuasaan pemerintahan, yaitu legislatif, yudikatif, dan eksekutif

c)      David Hume

Menyatakan bahwa semua pengetahuan dimulai dari pengalaman indera sebagai dasar, kesan adalah basis pengetahuan.

 

5.      Pan Islamisme

Adalah Gerakan mempersatukan umat islam. Berikut ini adalah tokoh pendukung Pan Islamisme :

a)      Jamaluddin Al-Afgani

Beliau mengungkapkan bahwa :

1)      Islam adalah agama yang sesuai untuk semua bangsa maupun zaman. Kalau kelihatan ada pertentangan antara ajaran-ajaran Islam dengan kondisi perubahan zaman, maka penyesuaian dapat diperoleh dengan mengadakan interpretasi dan pengertian baru tentang ajaran itu.

2)      Kemunduran yang dialami oleh umat Islam tak lain karena telah meninggalkan ajaran Islam yang sesungguhnya.

3)      Pemahaman terhadap qadha dan qadar dirusak oleh sebagian ulama, menjadi fatalisme yang membawa umat Islam kepada keadaan statis.

4)      Pemahaman yang keliru terhadap hadits Nabi menyatakan bahwa umat Islam akan mengalami kemunduran di akhir zaman membuat umat Islam tidak merubah nasibnya.

5)      Jalan keluarnya adalah melenyapkan pengertian yang salah itu dan kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya.

b)      Syekh Muhammad Abduh

Beliau Mengungkapkan:

1)      Yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah dan orang menyembah selain Allah adalah musyrik dan ia harus dibunuh.

2)      Orang Islam yang minta pertolongan kepada Wali atau Syekh atau kekuatan lain selain Allah, termasuk dia menjadi musyrik.

3)      Menyebut nama Nabi, Syekh atau Malaikat dalam doa juga syirik.

4)      Meminta selain kepada Allah adalah syirik.

5)      Bernazar selain kepada Allah adalah syirik.

6)      Tidak percaya kepada Qadha dan Qadar Allah itu menyebabkan kekufuran.

7)      Jalan keluarnya adalah melepaskan umat dari kesesatan ini dan kembali kepada Islam yang asli

 

0 comments:

Pergerakan Nasional

1:08 AM Unknown 0 Comments


Pergerakan Nasional


Pergerakan nasional merupakan sebuah perjuangan yang dilakukan oleh organisasi secara modern ke arah perbaikan hajat hidup bangsa Indonesia yang disebabkan rasa ketidakpuasan terhadap keadaan masyarakat yang ada. Faktor utama dari pergerakan nasional adalah Politik Etis.
Pergerakan nasional juga adalah suatu bentuk perlawanan terhadap kepada kaum penjajah yang dilaksanakan tidak dengan menggunakan kekuatan bersenjata, tetapi menggunakan organisasi yang bergerak di bidang sosial, budaya, ekonomi dan politik. Demikian halnya dengan pergerakan nasional yang terjadi di Indonesia. Pada awalnya, berdirinya organisasi ini tidak ditujukan untuk perlawanan terhadap kaum penjajah, tetapi organisasi-organisasi tersebut pada dasarnya didirikan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat yang mengalami penderitaan akibat penjajahan, namun pada akhirnya bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan. Hal yang demikian ini pula yang menjadi faktor awal berdirinya berbagai macam organisasi pergerakan nasional di Indonesia.

Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional
Faktor Internal Lahirnya Pergerakan Nasional

1.      Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan

Bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan yang panjang dan penuh penderitaan sejak masa Portugis. Politik devide et impera, sistem tanam paksa, monopoli perdagangan dan kerja rodi telah dirasakan rakyat Indonesia. Kelaparan dan kemiskinan di mana-mana. Tidak ada upah, sanitasi, dan perlindungan yang memadai. Tidak sedikit rakyat Indonesia yang akhirnya meninggal akibat berbagai penderitaan tsb. Kenyataan penderitaan itulah yang menjadi pemicu semangat untuk segera mengusir kaum penjajah dan memperoleh kemerdekaan.

 

2.      Sejarah Masa Lampau yang Gemilang

Adanya kenangan akan kejayaan masa lampau, seperti zaman Sriwijaya dan Majapahit. Kedua kerajaan tersebut, terutama Majapahit yang merupakan kerajaan yang besar dan memainkan peranan penting sebagai calon negara nasional di mana wilayahnya hampir seperti wilayah indonesia sekarang. Kebesaran ini membawa pikiran serta angan-angan rakyat Indonesia untuk senantiasa dapat menikmati kebesaran tersebut. Hal tersebut kemudian menggugah perasaan nasionalisme Rakyat Indonesia

 

3.      Pengaruh Perkembangan Pendidikan Kebangsaan di Indonesia

Perkembangan sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda telah menghasilkan kaum terpelajar. Namun karena ada diskriminasi dalam pendidikan kolonial yaitu tidak adanya kesempatan bagi penduduk pribumi dari golongan bawah untuk mengenyam pendidikan, menyebabkan kaum terpelajar berinisiatif mendirikan sekolah untuk mengajar kaum pribumi. Sekolah tersebut kemudian dikenal sekolah kebangsaan karena bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme di kalangan rakyat/pelajarnya. Tokoh-tokoh pribumi yang membuat sekolah kebangsaan antara lain Douwes Dekker mendirikan Ksatrian School, Ki Hajar Dewantoro dengan Taman Siswa-nya, serta Moh. Syafei dengan Indonesische Nederlandsche School Kayu Tanam (INS Kayu Tanam).

 

4.      Dominasi Ekonomi Kaum Cina di Indonesia

Kaum pedagang khususnya keturunan Cina sering kali membuat kesal para pedagang pribumi. Salah satunya terjadi pada tahun 1901 ketika pedagang Cina mendirikan perguruan sendiri yaitu Tionghoa Hwee Kwan. Kekesalan tersebut didukung oleh Belanda sehingga menimbulkan rasa iri kaum pribumi pada keturunan Cina. Saat itu keturunan Cina diberi kesempatan untuk menguasai bisnis eceran, serta menjadi kolektor pajak dari pemerintah kolonial. Hal tersebut kemudian membangkitkan persatuan di antara sesama pribumi untuk menghadapi penjajahan belanda serta pengaruh dari pedagang Cina.

 

5.      Perkembangan Politik Etis

Van Deventer dalam artikel Een Eereschuld atau “Utang Kehormatan” yang dimuat dalam majalah De Gids. Bahwa kekosongan kas Belanda telah diisi oleh bangsa Indonesia sehingga bangsa Indonesia telah berjasa dalam membantu pemerintah Belanda memulihkan resesi ekonomi Belanda walau dengan perjuangan. Dan utang budi tersebut harus dibayar dengan peningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia, melalui edukasi, migrasi, dan irigasi. Pemerintah Belanda pun menerapkan kebijakan yang disebut Politik Etis.

Perkembangan sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda menghasilkan beberapa kaum intelektual yang kemudian menjadi pemimpin pergerakan nasional, berkat pendidikan yang tinggi para intelektual bangsa indonesia sadar, bahwa mereka sedang dijajah dan dibodohi belanda. Hal tersebut kemudian menggugah perasaan Para kaum Intelektual Indonesia untuk merdeka.

 

6.      Perkembangan Media, Sarana Komunikasi dan Transportasi

Berbagai bentuk penderitaan dan penindasan rakyat Indonesia dapat segera diketahui oleh masyarakan internasional. Demikian pula terhadap perkembangan pemikiran dan politik di luar negeri, seperti perang kemerdekaan Amerika dan revolusi Perancis pada abad ke-18 dan munculnya faham-faham yang berkembamng di Amerika dan Eropa pada abad ke-19 serta gerakan nasionalisme di berbagai Negara di Asia dan Afrika yang memicu bangsa Indonesia untuk ikut membuat pergerakan.

 

Faktor Eksternal Lahirnya Pergerakan Nasional

1.      Adanya Gerakan Turki Muda 1908 di Turki

Gerakan nasionalisme di Turki pada tahun 1908 dikomandoi oleh Mustafa Kemal Pasha. Gerakan ini dinamakan Gerakan Turki Muda. Gerakan ini menuntut adanya modernisasi serta pembaruan di segala sektor kehidupan masyarakatnya. Gerakan Turki Muda memberikan pengaruh politis bagi pergerakan bangsa Indonesia sebab mengarah pada pembaruan-pembaruan dan modernisasi.

 

2.      Adanya All Indian National Congress 1885 dan Gandhiisme di India

Merupakan gerakan yang perjuangannya kemerdekaan India dengan cara melawan dan menentang Imperium Britania yang dipimpin oleh Mahatma Gandhi dan Jawaharlal Nehru. Hal tersebut memberikan inspirasi para pelopor pergerakan nasional di Indonesia untuk berjuang melawan penjajah.

 

3.      Munculnya Paham-Paham Baru di Eropa dan Amerika yang Masuk ke Indonesia, seperti Liberalisme, Demokrasi, dan Nasionalisme Mempercepat Timbulnya Nasionalisme Indonesia

Paham baru yang berkembang di Eropa seperti demokrasi, nasionalisme serta liberalisme juga masuk ke negara jajahannya di Afrika dan Asia. Pengaruh dari paham baru inilah yang membuka pola pikir rakyat untuk melawan penjajahan sehingga ada kebangkitan melawan penindasan guna mewujudkan kehidup yang merdeka.

 

4.      Adanya kemenangan Jepang atas Rusia (1905)

Menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa-bangsa Barat. Sejarah dunia mempertontonkan bahwa ketika terjadi peperangan pada tahun 1904-1905 antara Rusia dengan Jepang, ternyata Jepang keluar sebagai pemenang dalam peperangan tersebut. Hal ini kemudian memberi semangat juang kepada para pelopor pergerakan nasional di Indonesia untuk mengikuti langkah jepang dalam melawan bangsa barat (Rusia).

 

5.      Pengaruh dari Gerakan Nasional di Negara Tetangga

Misalnya gerakan nasional di India yang bergerak melawan Inggris dan Filipina yang berhasil mengusir Spanyol. Bahkan Cina menurunkan rajanya yang korup. Hal tersebut berhasil memberikan inspirasi para pejuang pergerakan nasional di Indonesia untuk berjuang melawan penjajah.

0 comments: