Pergerakan Nasional
Pergerakan Nasional
Pergerakan
nasional merupakan sebuah perjuangan yang dilakukan oleh organisasi secara
modern ke arah perbaikan hajat hidup bangsa Indonesia yang disebabkan rasa
ketidakpuasan terhadap keadaan masyarakat yang ada. Faktor utama dari
pergerakan nasional adalah Politik Etis.
Pergerakan
nasional juga adalah suatu bentuk perlawanan terhadap kepada kaum penjajah yang
dilaksanakan tidak dengan menggunakan kekuatan bersenjata, tetapi menggunakan
organisasi yang bergerak di bidang sosial, budaya, ekonomi dan politik. Demikian
halnya dengan pergerakan nasional yang terjadi di Indonesia. Pada awalnya,
berdirinya organisasi ini tidak ditujukan untuk perlawanan terhadap kaum
penjajah, tetapi organisasi-organisasi tersebut pada dasarnya didirikan dalam
upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat yang mengalami penderitaan akibat
penjajahan, namun pada akhirnya bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan. Hal
yang demikian ini pula yang menjadi faktor awal berdirinya berbagai macam
organisasi pergerakan nasional di Indonesia.
Latar Belakang Munculnya Pergerakan
Nasional
Faktor Internal Lahirnya Pergerakan
Nasional
1. Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan
Bangsa
Indonesia mengalami masa penjajahan yang panjang dan penuh penderitaan sejak
masa Portugis. Politik devide et impera, sistem tanam paksa, monopoli
perdagangan dan kerja rodi telah dirasakan rakyat Indonesia. Kelaparan dan
kemiskinan di mana-mana. Tidak ada upah, sanitasi, dan perlindungan yang
memadai. Tidak sedikit rakyat Indonesia yang akhirnya meninggal akibat berbagai
penderitaan tsb. Kenyataan penderitaan itulah yang menjadi pemicu semangat
untuk segera mengusir kaum penjajah dan memperoleh kemerdekaan.
2. Sejarah Masa Lampau yang Gemilang
Adanya
kenangan akan kejayaan masa lampau, seperti zaman Sriwijaya dan Majapahit.
Kedua kerajaan tersebut, terutama Majapahit yang merupakan kerajaan yang besar
dan memainkan peranan penting sebagai calon negara nasional di mana wilayahnya
hampir seperti wilayah indonesia sekarang. Kebesaran ini membawa pikiran serta
angan-angan rakyat Indonesia untuk senantiasa dapat menikmati kebesaran
tersebut. Hal tersebut kemudian menggugah perasaan nasionalisme Rakyat Indonesia
3. Pengaruh Perkembangan Pendidikan
Kebangsaan di Indonesia
Perkembangan
sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda telah menghasilkan kaum terpelajar.
Namun karena ada diskriminasi dalam pendidikan kolonial yaitu tidak adanya
kesempatan bagi penduduk pribumi dari golongan bawah untuk mengenyam
pendidikan, menyebabkan kaum terpelajar berinisiatif mendirikan sekolah untuk
mengajar kaum pribumi. Sekolah tersebut kemudian dikenal sekolah kebangsaan
karena bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme di kalangan
rakyat/pelajarnya. Tokoh-tokoh pribumi yang membuat sekolah kebangsaan antara
lain Douwes Dekker mendirikan Ksatrian School, Ki Hajar Dewantoro dengan Taman
Siswa-nya, serta Moh. Syafei dengan Indonesische Nederlandsche School Kayu
Tanam (INS Kayu Tanam).
4. Dominasi Ekonomi Kaum Cina di
Indonesia
Kaum pedagang
khususnya keturunan Cina sering kali membuat kesal para pedagang pribumi. Salah
satunya terjadi pada tahun 1901 ketika pedagang Cina mendirikan perguruan
sendiri yaitu Tionghoa Hwee Kwan. Kekesalan tersebut didukung oleh Belanda
sehingga menimbulkan rasa iri kaum pribumi pada keturunan Cina. Saat itu
keturunan Cina diberi kesempatan untuk menguasai bisnis eceran, serta menjadi
kolektor pajak dari pemerintah kolonial. Hal tersebut kemudian membangkitkan
persatuan di antara sesama pribumi untuk menghadapi penjajahan belanda serta
pengaruh dari pedagang Cina.
5. Perkembangan Politik Etis
Van Deventer
dalam artikel Een Eereschuld atau “Utang Kehormatan” yang dimuat dalam majalah
De Gids. Bahwa kekosongan kas Belanda telah diisi oleh bangsa Indonesia
sehingga bangsa Indonesia telah berjasa dalam membantu pemerintah Belanda
memulihkan resesi ekonomi Belanda walau dengan perjuangan. Dan utang budi
tersebut harus dibayar dengan peningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia,
melalui edukasi, migrasi, dan irigasi. Pemerintah Belanda pun menerapkan
kebijakan yang disebut Politik Etis.
Perkembangan
sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda menghasilkan beberapa kaum
intelektual yang kemudian menjadi pemimpin pergerakan nasional, berkat
pendidikan yang tinggi para intelektual bangsa indonesia sadar, bahwa mereka
sedang dijajah dan dibodohi belanda. Hal tersebut kemudian menggugah perasaan
Para kaum Intelektual Indonesia untuk merdeka.
6. Perkembangan Media, Sarana Komunikasi
dan Transportasi
Berbagai
bentuk penderitaan dan penindasan rakyat Indonesia dapat segera diketahui oleh
masyarakan internasional. Demikian pula terhadap perkembangan pemikiran dan
politik di luar negeri, seperti perang kemerdekaan Amerika dan revolusi
Perancis pada abad ke-18 dan munculnya faham-faham yang berkembamng di Amerika
dan Eropa pada abad ke-19 serta gerakan nasionalisme di berbagai Negara di Asia
dan Afrika yang memicu bangsa Indonesia untuk ikut membuat pergerakan.
Faktor Eksternal Lahirnya Pergerakan Nasional
1. Adanya Gerakan Turki Muda 1908 di
Turki
Gerakan
nasionalisme di Turki pada tahun 1908 dikomandoi oleh Mustafa Kemal Pasha.
Gerakan ini dinamakan Gerakan Turki Muda. Gerakan ini menuntut adanya
modernisasi serta pembaruan di segala sektor kehidupan masyarakatnya. Gerakan
Turki Muda memberikan pengaruh politis bagi pergerakan bangsa Indonesia sebab
mengarah pada pembaruan-pembaruan dan modernisasi.
2. Adanya All Indian National Congress
1885 dan Gandhiisme di India
Merupakan
gerakan yang perjuangannya kemerdekaan India dengan cara melawan dan menentang
Imperium Britania yang dipimpin oleh Mahatma Gandhi dan Jawaharlal Nehru. Hal
tersebut memberikan inspirasi para pelopor pergerakan nasional di Indonesia
untuk berjuang melawan penjajah.
3. Munculnya Paham-Paham Baru di Eropa
dan Amerika yang Masuk ke Indonesia, seperti Liberalisme, Demokrasi, dan
Nasionalisme Mempercepat Timbulnya Nasionalisme Indonesia
Paham baru
yang berkembang di Eropa seperti demokrasi, nasionalisme serta liberalisme juga
masuk ke negara jajahannya di Afrika dan Asia. Pengaruh dari paham baru inilah
yang membuka pola pikir rakyat untuk melawan penjajahan sehingga ada
kebangkitan melawan penindasan guna mewujudkan kehidup yang merdeka.
4. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia
(1905)
Menyadarkan
dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa-bangsa Barat. Sejarah
dunia mempertontonkan bahwa ketika terjadi peperangan pada tahun 1904-1905
antara Rusia dengan Jepang, ternyata Jepang keluar sebagai pemenang dalam
peperangan tersebut. Hal ini kemudian memberi semangat juang kepada para
pelopor pergerakan nasional di Indonesia untuk mengikuti langkah jepang dalam
melawan bangsa barat (Rusia).
5. Pengaruh dari Gerakan Nasional di
Negara Tetangga
Misalnya
gerakan nasional di India yang bergerak melawan Inggris dan Filipina yang
berhasil mengusir Spanyol. Bahkan Cina menurunkan rajanya yang korup. Hal
tersebut berhasil memberikan inspirasi para pejuang pergerakan nasional di
Indonesia untuk berjuang melawan penjajah.
0 comments: