Pergerakan Nasional

1:08 AM Unknown 0 Comments


Pergerakan Nasional


Pergerakan nasional merupakan sebuah perjuangan yang dilakukan oleh organisasi secara modern ke arah perbaikan hajat hidup bangsa Indonesia yang disebabkan rasa ketidakpuasan terhadap keadaan masyarakat yang ada. Faktor utama dari pergerakan nasional adalah Politik Etis.
Pergerakan nasional juga adalah suatu bentuk perlawanan terhadap kepada kaum penjajah yang dilaksanakan tidak dengan menggunakan kekuatan bersenjata, tetapi menggunakan organisasi yang bergerak di bidang sosial, budaya, ekonomi dan politik. Demikian halnya dengan pergerakan nasional yang terjadi di Indonesia. Pada awalnya, berdirinya organisasi ini tidak ditujukan untuk perlawanan terhadap kaum penjajah, tetapi organisasi-organisasi tersebut pada dasarnya didirikan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat yang mengalami penderitaan akibat penjajahan, namun pada akhirnya bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan. Hal yang demikian ini pula yang menjadi faktor awal berdirinya berbagai macam organisasi pergerakan nasional di Indonesia.

Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional
Faktor Internal Lahirnya Pergerakan Nasional

1.      Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan

Bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan yang panjang dan penuh penderitaan sejak masa Portugis. Politik devide et impera, sistem tanam paksa, monopoli perdagangan dan kerja rodi telah dirasakan rakyat Indonesia. Kelaparan dan kemiskinan di mana-mana. Tidak ada upah, sanitasi, dan perlindungan yang memadai. Tidak sedikit rakyat Indonesia yang akhirnya meninggal akibat berbagai penderitaan tsb. Kenyataan penderitaan itulah yang menjadi pemicu semangat untuk segera mengusir kaum penjajah dan memperoleh kemerdekaan.

 

2.      Sejarah Masa Lampau yang Gemilang

Adanya kenangan akan kejayaan masa lampau, seperti zaman Sriwijaya dan Majapahit. Kedua kerajaan tersebut, terutama Majapahit yang merupakan kerajaan yang besar dan memainkan peranan penting sebagai calon negara nasional di mana wilayahnya hampir seperti wilayah indonesia sekarang. Kebesaran ini membawa pikiran serta angan-angan rakyat Indonesia untuk senantiasa dapat menikmati kebesaran tersebut. Hal tersebut kemudian menggugah perasaan nasionalisme Rakyat Indonesia

 

3.      Pengaruh Perkembangan Pendidikan Kebangsaan di Indonesia

Perkembangan sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda telah menghasilkan kaum terpelajar. Namun karena ada diskriminasi dalam pendidikan kolonial yaitu tidak adanya kesempatan bagi penduduk pribumi dari golongan bawah untuk mengenyam pendidikan, menyebabkan kaum terpelajar berinisiatif mendirikan sekolah untuk mengajar kaum pribumi. Sekolah tersebut kemudian dikenal sekolah kebangsaan karena bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme di kalangan rakyat/pelajarnya. Tokoh-tokoh pribumi yang membuat sekolah kebangsaan antara lain Douwes Dekker mendirikan Ksatrian School, Ki Hajar Dewantoro dengan Taman Siswa-nya, serta Moh. Syafei dengan Indonesische Nederlandsche School Kayu Tanam (INS Kayu Tanam).

 

4.      Dominasi Ekonomi Kaum Cina di Indonesia

Kaum pedagang khususnya keturunan Cina sering kali membuat kesal para pedagang pribumi. Salah satunya terjadi pada tahun 1901 ketika pedagang Cina mendirikan perguruan sendiri yaitu Tionghoa Hwee Kwan. Kekesalan tersebut didukung oleh Belanda sehingga menimbulkan rasa iri kaum pribumi pada keturunan Cina. Saat itu keturunan Cina diberi kesempatan untuk menguasai bisnis eceran, serta menjadi kolektor pajak dari pemerintah kolonial. Hal tersebut kemudian membangkitkan persatuan di antara sesama pribumi untuk menghadapi penjajahan belanda serta pengaruh dari pedagang Cina.

 

5.      Perkembangan Politik Etis

Van Deventer dalam artikel Een Eereschuld atau “Utang Kehormatan” yang dimuat dalam majalah De Gids. Bahwa kekosongan kas Belanda telah diisi oleh bangsa Indonesia sehingga bangsa Indonesia telah berjasa dalam membantu pemerintah Belanda memulihkan resesi ekonomi Belanda walau dengan perjuangan. Dan utang budi tersebut harus dibayar dengan peningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia, melalui edukasi, migrasi, dan irigasi. Pemerintah Belanda pun menerapkan kebijakan yang disebut Politik Etis.

Perkembangan sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda menghasilkan beberapa kaum intelektual yang kemudian menjadi pemimpin pergerakan nasional, berkat pendidikan yang tinggi para intelektual bangsa indonesia sadar, bahwa mereka sedang dijajah dan dibodohi belanda. Hal tersebut kemudian menggugah perasaan Para kaum Intelektual Indonesia untuk merdeka.

 

6.      Perkembangan Media, Sarana Komunikasi dan Transportasi

Berbagai bentuk penderitaan dan penindasan rakyat Indonesia dapat segera diketahui oleh masyarakan internasional. Demikian pula terhadap perkembangan pemikiran dan politik di luar negeri, seperti perang kemerdekaan Amerika dan revolusi Perancis pada abad ke-18 dan munculnya faham-faham yang berkembamng di Amerika dan Eropa pada abad ke-19 serta gerakan nasionalisme di berbagai Negara di Asia dan Afrika yang memicu bangsa Indonesia untuk ikut membuat pergerakan.

 

Faktor Eksternal Lahirnya Pergerakan Nasional

1.      Adanya Gerakan Turki Muda 1908 di Turki

Gerakan nasionalisme di Turki pada tahun 1908 dikomandoi oleh Mustafa Kemal Pasha. Gerakan ini dinamakan Gerakan Turki Muda. Gerakan ini menuntut adanya modernisasi serta pembaruan di segala sektor kehidupan masyarakatnya. Gerakan Turki Muda memberikan pengaruh politis bagi pergerakan bangsa Indonesia sebab mengarah pada pembaruan-pembaruan dan modernisasi.

 

2.      Adanya All Indian National Congress 1885 dan Gandhiisme di India

Merupakan gerakan yang perjuangannya kemerdekaan India dengan cara melawan dan menentang Imperium Britania yang dipimpin oleh Mahatma Gandhi dan Jawaharlal Nehru. Hal tersebut memberikan inspirasi para pelopor pergerakan nasional di Indonesia untuk berjuang melawan penjajah.

 

3.      Munculnya Paham-Paham Baru di Eropa dan Amerika yang Masuk ke Indonesia, seperti Liberalisme, Demokrasi, dan Nasionalisme Mempercepat Timbulnya Nasionalisme Indonesia

Paham baru yang berkembang di Eropa seperti demokrasi, nasionalisme serta liberalisme juga masuk ke negara jajahannya di Afrika dan Asia. Pengaruh dari paham baru inilah yang membuka pola pikir rakyat untuk melawan penjajahan sehingga ada kebangkitan melawan penindasan guna mewujudkan kehidup yang merdeka.

 

4.      Adanya kemenangan Jepang atas Rusia (1905)

Menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa-bangsa Barat. Sejarah dunia mempertontonkan bahwa ketika terjadi peperangan pada tahun 1904-1905 antara Rusia dengan Jepang, ternyata Jepang keluar sebagai pemenang dalam peperangan tersebut. Hal ini kemudian memberi semangat juang kepada para pelopor pergerakan nasional di Indonesia untuk mengikuti langkah jepang dalam melawan bangsa barat (Rusia).

 

5.      Pengaruh dari Gerakan Nasional di Negara Tetangga

Misalnya gerakan nasional di India yang bergerak melawan Inggris dan Filipina yang berhasil mengusir Spanyol. Bahkan Cina menurunkan rajanya yang korup. Hal tersebut berhasil memberikan inspirasi para pejuang pergerakan nasional di Indonesia untuk berjuang melawan penjajah.

0 comments: