Menapaki Perjuangan : I Gusti Ngurah Rai

8:58 PM Unknown 0 Comments


Menapaki Perjuangan :

I Gusti Ngurah Rai




Hai sobat, berjumpa kembali dengan saya :)) Kali ini saya akan membahas tentang salah seorang pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia, yaitu I Gusti Ngurah Rai. Tau gak orangnya yang mana? Itu lho yang ada di uang lima puluh ribuan. Haha ternyata I Gusti Ngurah Rai ini sering kita liat kan sobat?

Nah, I Gusti Ngurah Rai ini merupakan pahlawan Bali yang gugur di medan perang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. jadi ceritanya dulu terjadi perang di Bali, perang ini dijuluki perang sampai habis atau puputan dan akhirnya perang inilah yang mengakhiri hidup Ngurah Rai. Ini yang kemudian dicatat sebagai peristiwa Puputan Margarana. Malam itu pada 20 November 1946 di Marga adalah sejarah penting perjuangan rakyat Indonesia melawan kolonial Belanda sobat.

3 tahun yang lalu, tepatnya saat saya kelas 8 SMP, sekolah saya mengadakan fieldtrip ke Bali. Di Bali, saya mengunjungi museum dan monumen, bernama Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi dan Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana. Nah, Disana ada sebuah tugu segi lima dibangun di tengah areal monumen. Di sisi depan tugu juga ada foto I Gusti Ngurah Rai lho.


Museumnya lumayan luas sobat, ada taman-tamannya juga dan museum ini tak hanya merekam jaman perjuangan kemerdekaan saja, tapi juga jaman pra sejarah dan kehidupan orang Bali juga sobat. Ada juga diorama yang memperlihatkan babak-babak penting sejarah Bali. Di sana, I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya digambarkan sedang menyusun taktik ketika perang Puputan Margarana. Keren sobat! Beri salut untuk I Gusti Ngurah Rai!

Selanjutnya, saya sertakan juga biografi I Gusti Ngurah Rai untuk menambah wawasan kita, silahkan disimak :D



Profil I Gusti Ngurah Rai



Nama        : I Gusti Ngurah Rai

Lahir         : Petang, Kabupaten Badung, Bali, Hindia Belanda | 30 Januari 1917

Meninggal : Marga, Tabanan, Bali | 20 November 1946 (umur 29)

Makam      : Taman Makam Pahlawan Margarana Bali

Agama       : Hindu

Zodiac       : Aquarius

Warga Negara    : Indonesia



Biografi I Gusti Ngurah Rai



I Gusti Ngurah Rai, adalah pahlawan nasional dari daerah Bali. Terkenal dengan gagasan perangnya yakni Puputan Margarana yang berarti perang secara habis-habisan di daerah Margarana (Kecamatan di pelosok Kabupaten Tabanan, Bali). Memiliki darah pejuang dengan tanah kelahiran Badung, Bali pada 30 Januari 1917. Ia merupakan anak camat yang bernama I Gusti Ngurah Palung. Hal ini pula yang menjadikan ia berkesempatan untuk bersekolah formal di  Holands Inlandse School (HIS).

Biografi I Gusti Ngurah Rai diawali dengan perjalanan pendidikannya di masa kecil. I Gusti Ngurah Rai memilih untuk mengawali pendidikan formalnya di Holands Inlandse School di Bali.  Setelah tamat dari HIS ia melanjutkan ke MULO (setingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) di Malang. Selanjutnya ia memperdalam ilmu kemiliterannya di Prayodha Bali, Gianyar dilanjutkan pendidikan di Corps Opleiding Voor Reserve Officieren (CORO) di Magelang dan pendidikan Arteri Malang. Berkat pendidikan militer yang banyak serta kecerdasan yang ia miliki, ia sempat menjadi intel sekutu di daerah Bali dan Lombok.

Biografi I Gusti Ngurah Rai  berlanjut pada masa perjuangan melawan penjajah colonial. Setelah pemerintahan Indonesia merdeka, I Gusti Ngurah Rai membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Sunda Kecil dan di Bali dan memiliki pasukan bernama Ciung Wanara. Pasukan ini dibentuk untuk membela tanah air guna melawan penjajah di daerah Bali.  Sebagai seorang Komandan TKR di Sunda Kecil dan, ia merasa perlu untuk melakukan konsolidasi ke Yogyakarta yang menjadi markas TKR pusat. Sampai di Yogyakarta I GUsti Ngurah Rai dilantik menjadi komandan Resimen Sunda Kecil berpangkat Letnan Kolonel. Sekembalinya dari Yogyakarta dengan persenjataan, I Gusti Ngurai Rai mendapati Bali telah dikuasai oleh Belanda dengan mempengaruhi raja-raja Bali.

Biografi I Gusti Ngurah Rai berlanjut dengan meletusnya perang di Bali. Setelah kepulangannya dari Yogyakarta Ia mendapati pasukan Belanda dengan 2000 pasukan dan persenjataan lengkap dan pesawat terbang siap untuk menyerang I Gusti Ngurah Rai dengan pasukan kecilnya. Bersama dengan pasukan Ciung Wanaranya, I Ngurah Rai berhasil memukul mundur pasukan Belanda pada saat itu pada tanggal 18 November 1946. Namun hal ini justru membuat pihak Belanda menyiapkan bala tentara yang lebih banyak dari Pulau Jawa, Madura dan Lombok untuk membalas kekalahannya. Pertahanan I Gusti Ngurah Rai berhasil dipukul mundur dan hingga akhirnya tersisa pertahanan Ciung Wanara terakhir di desa Margarana. Kekuatan terakhir ini pun dipukul mundur lantaran seluruhnya pasukannya jatuh ke dasar jurang. Hal ini pulalah yang diabadikan dengan istilah puputan Margarana (perang habis-habisan di daerah Margarana) pada tanggal 20 November 1946.

Berkat usaha yang gigih memperjuangkan Bali untuk masuk menjadi kekuasaan Indonesia (sesuai kesepakatan Linggarjati hanya Sumatra, Jawa, dan Madura yang masuk kekuasaan Indonesia) Ngurah Rai mendapat gelar Bintang Mahaputra dan  dan kenaikan pangkat  menjadi Brigjen TNI (Anumerta). Ia meninggal pada usia 29 tahun dan memperoleh gelar pahlawan nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 63/TK/1975 tanggal 9 Agustus 1975. Namanya pun diabadikan menjadi nama Bandara di kota Bali.



Pendidikan I Gusti Ngurah Rai   

·         HIS, Denpasar

·         MULO, Malang

·         Prayodha Bali, Gianyar, Bali

·         Corps Opleiding Voor Reserve Officieren (CORO), Magelang

·         Pendidikan Artileri, Malang



Karir I Gusti Ngurah Rai   

·         Brigjen TNI (anumerta)

·         Letnan Kolonel

·         Letnan II



Penghargaan I Gusti Ngurah Rai   

·         Bintang Mahaputra

·         Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI no 63/TK/1975 tanggal 9 Agustus 1975

 Makam I Gusti Ngurah Rai


Sumber: http://profil.merdeka.com/indonesia/i/i-gusti-ngurah-rai/

0 comments: