Reformasi???
Reformasi???
Reformasi?
Apa tuh?
Itu
loh yang pernah didengungkan mahasiswa ketika ingin melengserkan mantan
Presiden Soeharto, ribuan mahasiswa pada 1998 berjuang meraih "reformasi"
Indonesia.
Jadi
reformasi itu apa sih? reformasi merupakan perubahan yang radikal dan
menyeluruh untuk perbaikan. Perubahan yang mendasar atas paradigma baru atau
kerangka berpikir baru yang dijiwai oleh suatu pandangan keterbukaan dan
transparansi merupakan tuntutan dalam era reformasi. Reformasi menghendaki
adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke arah yang
lebih baik secara konstitusional dalam berbagai bidang kehidupan. Ketika
terjadi krisis ekonomi, politik, hukum dan krisis kepercayan, maka seluruh
rakyat mendukung adanya reformasi dan menghendaki adanya pergantian pemimpin
yang diharapkan dapat membawa perubahan Indonesia di segala bidang ke arah yang
lebih baik.
Selain
itu, Ada gak sih kata yang lebih ideologis dari “reformasi”? Hmm… harus diakui
sekarang ini kata reformasi tidak lagi netral, tetapi sudah sarat nilai,
kepentingan dan muatan normatif. Lepas dari sikap setuju tak setuju, sepakat
tak sepakat. Bicara tentang reformasi, maka di benak sebagian masyarakat akan
tergambar gerakan massa yang mempunyai fokus utama yang akan menghapus praktek
kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN); dosa lama yang sudah berkarat disaluran
birokrasi dan kehidupan masyarakat Indonesia; yang hampir membudaya di segala
sendi kehidupan; apakah itu politik, ekonomi, sosial, budaya dan juga agama.
Penyakit ini sudah sampai pada stadium akut dan mematikan; sehingga tidak dapat
ditawar-tawar lagi, jika ingin melepaskan diri kematian itu, kita harus
mengadakan rekonsiliasi total. Tidaklah berlebihan jika manusia-manusia
Indonesiapun harus ditransformasi. Jika diamati dengan seksama, semua itu
berakar dari sikap egoistis dan mau menang sendiri. Suatu sikap yang berangkat
dari keinginan agar dirinya, keturunannya, keluarganya, kaum kerabat dan
kelompoknya mendapat prioritas dalam segala bentuk pelayanan kemasyarakatan.
Prinsip yang tertanam selagi berkuasa, selagi menjabat, selagi mendapat
semuanya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan kelompok yang
sekecil mungkin. Sehingga dimasa Orde Baru, yang kaya makin kaya, sementara
yang miskin makin merana. Apalagi setelah kondisi perekonomian memburuk dengan
adanya krisi moneter, disusul krisis ekonomi. Situasi inilah yang menimbulkan
kekesalan dan memicu gerakan reformasi. Gerakan ini dimulai oleh mahasiswa di
Jawa; dan segera diikuti oleh kelompok-kelompok lain diluar Jawa. Pada saat itu
berjamurlah organisasi reformasi, mulai tingkat nasional, sampai tingkat desa.
Pokoknya para mahasiswa tersebut turun gunung untuk pulang kampung merebut
lahan setumpuk yang bernama reformasi.
Sebab-Sebab terjadi Reformasi
Sejak 13 Mei 1998 rakyat meminta agar Presiden Soeharto
mengundurkan diri. Tanggal 14 Mei 1998 terjadi kerusuhan di Jakarta dan di
Surakarta. Tanggal 15 Mei 1998 Presiden Soeharto pulang dari mengikuti KTT G-15
di Kairo, Mesir. Tanggal 18 Mei para mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR dan
pada saat itu ketua DPR/MPR mengeluarkan pernyataan agar Presiden Soeharto
mengundurkan diri. Hal ini jelas berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah yang
merosot sampai Rp15.000 per dollar. Dari realita di atas, akhirnya tanggal 21
Mei 1998 Presiden Soeharto menyerahkan kekuasaan kepada B.J. Habibie, yang
membuka peluang suksesi kepemimpinan nasional kepada B.J. Habibie. Tujuan
reformasi adalah terciptanya kehidupan dalam bidang politik, ekonomi, hukum,
dan sosial yang lebih baik dari masa sebelumnya.
Tujuan Reformasi
1.
Reformasi politik bertujuan tercapainya
demokratisasi.
2.
Reformasi ekonomi bertujuan meningkatkan
tercapainya masyarakat.
3.
Reformasi hukum bertujuan tercapainya keadilan
bagi seluruh rakyat Indonesia.
4.
Reformasi sosial bertujuan terwujudkan integrasi
bangsa Indonesia.
Faktor Pendorong Terjadinya Reformasi
Faktor
politik meliputi hal-hal berikut.
1.
Adanya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)
dalam kehidupan pemerintahan.
2.
Adanya rasa tidak percaya kepada pemerintah Orba
yang penuh dengan nepotisme dan kronisme serta merajalelanya korupsi.
3.
Kekuasaan Orba di bawah Soeharto otoriter
tertutup.
4.
Adanya keinginan demokratisasi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
5.
Mahasiswa menginginkan perubahan.
Faktor
ekonomi, meliputi hal-hal berikut.
1.
Adanya krisis mata uang rupiah.
2.
Naiknya harga barang-barang kebutuhan
masyarakat.
3.
Sulitnya mendapatkan barang-barang kebutuhan
pokok.
Faktor sosial masyarakat : adanya kerusuhan tanggal 13 dan 14
Mei 1998 yang melumpuhkan perekonomian rakyat.
Faktor hukum : belum adanya keadilan dalam perlakuan hukum
yang sama di antara warga negara.
Suksesi (Pergantian Pimpinan)
Sukarno–Soeharto,
ada beberapa hal, yaitu sebagai berikut.
1.
Problem pokok adanya PKI (nomor 4 sedunia).
2.
Peristiwa Lubang Buaya.
3.
Adanya dualisme: ada pro dan anti pembubaran
PKI.
4.
Sidang istimewa MPRS 1967 didahului turunnya
Supersemar.
Soeharto–Habibie,
ada beberapa hal, antara lain sebagai berikut.
1.
Problem pokok adanya krisis ekonomi meluas ke
bidang politik.
2.
Adanya gerakan reformasi yang menghendaki
perubahan radikal karena KKN dalam tubuh pemerintahan. Nepotisme berarti
mengajak keluarga dalam kekuasaan. Kronisme adalah mengajak teman-teman dalam
kekuasaan.
3.
Presiden Soeharto ditolak oleh rakyat ditandai
dengan didudukinya gedung DPR/MPR oleh mahasiswa, sehingga Soeharto menyerahkan
jabatan kepada Habibie.
Positif Negatif Reformasi
a.
Sisi Positif
Pertama, masyarakat yang sebelum era reformasi dikekang
kebebasannya dalam menyampaikan aspirasi, apalagi mengkritik pemerintahan, kini
dapat menyampaikan aspirasi dan kritiknya tersebut dengan bebas. Kedua, derajat
bangsa Indonesia di mata dunia semakin terangkat, karena berhasil melepaskan
diri dari pemerintahan yang kurang demokratis dan membentuk pemerintahan yang
lebih demokratis. Ketiga, Indonesia menjadi lebih terbuka terhadap dunia
internasional, sehingga mobilitas terhadap berbagai bidang semakin berkembang.
Reformasi telah menghasilkan mobilitas vertikal, misalnya
para politisi yang dapat memasuki kancah politik pasca reformasi. Kyai, ustadz,
aktivis organisasi, dan kaum terpelajar kemudian memasuki kancah politik.
Andaikan tidak ada reformasi, maka sangat tidak mungkin seorang aktivis
organisasi, pengusuha, dan bahkan kyai dapat menjadi bupati, gebernur apalagi
menteri.
b.
Sisi Negatif
Pertama, iklim politik yang semrawut karena banyak yang
menyalah artikan makna dari demokrasi. Kedua, kebebasan dalam menyampaikan
pendapat semakin tidak beretika. Ketiga, banyak demonnstrasi yang harusnya
sebagai sarana menyampaikan aspirasi, justru malah mengganggu kenyamanan
masyarakat. Keempat , meningkatnya kerusuhan di masyarakat. Itu semua karena
pemerintahan pasca reformasi masih belum
mampu melaksanakan undang-undang sebagai mestinya sehingga belum dapat
mengangkat kehidupan bangsa dalam berbagai aspek.
Reformasi telah menghasilkan banyak orang yang kemudian
memasuki rumah tahanan (rutan), karena kesalahan yang dilakukannya. Rutan pun
kemudian dimasuki oleh para terpelajar, kaum terdidik, para aktivis partai dan
juga kaum birokrat. Seandainya tidak ada reformasi, maka juga kecil kemungkinan
kyai, aktivis organisasi atau lainnya terjerat kasus politik seperti sekarang.
Ya, reformasi memang telah membawa perubahan bagi bangsa
Indonesia. Dampak utama dari reformasi adalah kebebasan kita dalam menyampaikan
aspirasi tidak lagi dikekang seperti yang terjadi pada masa orde baru. Kita
bebas menyalurkan aspirasi kita bagi pemerintahan, baik berupa pendapat maupun
kritik. Namun perlu diingat, bahwa kebebasan dalam beraspirasi tersebut harus
tetap mengikuti norma-norma yang berlaku. Aspirasi yang kita sampaikan harus
dapat berguna bagi kemajuan bangsa, jangan sampai malah memecah belah persatuan
bangsa. Intinya, reformasi harus bisa menjadikan bangsa Indonesia menjadi
bangsa yang lebih demokratis, sebagaimana cita-cita dari reformasi itu sendiri.
Bisa di jelaskan gak tujuan reformasi dari 1 smpai 4 tdi...maksud dari
ReplyDelete1. Reformasi politikbertujuan tercapainya demokratisasi.
2. Reformasi ekonomi bertujuan meningkatkan tercapainya masyarakat.
3. Reformasi hukum bertujuan tercapainya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
4. Reformasi sosial bertujuan terwujudkan integrasi bangsa Indonesia.
Bisa di jelaskan gak tujuan reformasi dari 1 smpai 4 tdi...maksud dari
ReplyDelete1. Reformasi politikbertujuan tercapainya demokratisasi.
2. Reformasi ekonomi bertujuan meningkatkan tercapainya masyarakat.
3. Reformasi hukum bertujuan tercapainya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
4. Reformasi sosial bertujuan terwujudkan integrasi bangsa Indonesia.