Reformasi???

6:35 PM Unknown 2 Comments

Reformasi???

Reformasi? Apa tuh?
Itu loh yang pernah didengungkan mahasiswa ketika ingin melengserkan mantan Presiden Soeharto, ribuan mahasiswa pada 1998 berjuang meraih "reformasi" Indonesia.
Jadi reformasi itu apa sih? reformasi merupakan perubahan yang radikal dan menyeluruh untuk perbaikan. Perubahan yang mendasar atas paradigma baru atau kerangka berpikir baru yang dijiwai oleh suatu pandangan keterbukaan dan transparansi merupakan tuntutan dalam era reformasi. Reformasi menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke arah yang lebih baik secara konstitusional dalam berbagai bidang kehidupan. Ketika terjadi krisis ekonomi, politik, hukum dan krisis kepercayan, maka seluruh rakyat mendukung adanya reformasi dan menghendaki adanya pergantian pemimpin yang diharapkan dapat membawa perubahan Indonesia di segala bidang ke arah yang lebih baik.

Selain itu, Ada gak sih kata yang lebih ideologis dari “reformasi”? Hmm… harus diakui sekarang ini kata reformasi tidak lagi netral, tetapi sudah sarat nilai, kepentingan dan muatan normatif. Lepas dari sikap setuju tak setuju, sepakat tak sepakat. Bicara tentang reformasi, maka di benak sebagian masyarakat akan tergambar gerakan massa yang mempunyai fokus utama yang akan menghapus praktek kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN); dosa lama yang sudah berkarat disaluran birokrasi dan kehidupan masyarakat Indonesia; yang hampir membudaya di segala sendi kehidupan; apakah itu politik, ekonomi, sosial, budaya dan juga agama. Penyakit ini sudah sampai pada stadium akut dan mematikan; sehingga tidak dapat ditawar-tawar lagi, jika ingin melepaskan diri kematian itu, kita harus mengadakan rekonsiliasi total. Tidaklah berlebihan jika manusia-manusia Indonesiapun harus ditransformasi. Jika diamati dengan seksama, semua itu berakar dari sikap egoistis dan mau menang sendiri. Suatu sikap yang berangkat dari keinginan agar dirinya, keturunannya, keluarganya, kaum kerabat dan kelompoknya mendapat prioritas dalam segala bentuk pelayanan kemasyarakatan. Prinsip yang tertanam selagi berkuasa, selagi menjabat, selagi mendapat semuanya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan kelompok yang sekecil mungkin. Sehingga dimasa Orde Baru, yang kaya makin kaya, sementara yang miskin makin merana. Apalagi setelah kondisi perekonomian memburuk dengan adanya krisi moneter, disusul krisis ekonomi. Situasi inilah yang menimbulkan kekesalan dan memicu gerakan reformasi. Gerakan ini dimulai oleh mahasiswa di Jawa; dan segera diikuti oleh kelompok-kelompok lain diluar Jawa. Pada saat itu berjamurlah organisasi reformasi, mulai tingkat nasional, sampai tingkat desa. Pokoknya para mahasiswa tersebut turun gunung untuk pulang kampung merebut lahan setumpuk yang bernama reformasi.
Sebab-Sebab terjadi Reformasi
Sejak 13 Mei 1998 rakyat meminta agar Presiden Soeharto mengundurkan diri. Tanggal 14 Mei 1998 terjadi kerusuhan di Jakarta dan di Surakarta. Tanggal 15 Mei 1998 Presiden Soeharto pulang dari mengikuti KTT G-15 di Kairo, Mesir. Tanggal 18 Mei para mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR dan pada saat itu ketua DPR/MPR mengeluarkan pernyataan agar Presiden Soeharto mengundurkan diri. Hal ini jelas berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah yang merosot sampai Rp15.000 per dollar. Dari realita di atas, akhirnya tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto menyerahkan kekuasaan kepada B.J. Habibie, yang membuka peluang suksesi kepemimpinan nasional kepada B.J. Habibie. Tujuan reformasi adalah terciptanya kehidupan dalam bidang politik, ekonomi, hukum, dan sosial yang lebih baik dari masa sebelumnya.
Tujuan Reformasi
1.       Reformasi politik bertujuan tercapainya demokratisasi.
2.       Reformasi ekonomi bertujuan meningkatkan tercapainya masyarakat.
3.       Reformasi hukum bertujuan tercapainya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
4.       Reformasi sosial bertujuan terwujudkan integrasi bangsa Indonesia.
Faktor Pendorong Terjadinya Reformasi
Faktor politik meliputi hal-hal berikut.
1.       Adanya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dalam kehidupan pemerintahan.
2.       Adanya rasa tidak percaya kepada pemerintah Orba yang penuh dengan nepotisme dan kronisme serta merajalelanya korupsi.
3.       Kekuasaan Orba di bawah Soeharto otoriter tertutup.
4.       Adanya keinginan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
5.       Mahasiswa menginginkan perubahan.
Faktor ekonomi, meliputi hal-hal berikut.
1.       Adanya krisis mata uang rupiah.
2.       Naiknya harga barang-barang kebutuhan masyarakat.
3.       Sulitnya mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok.
Faktor sosial masyarakat : adanya kerusuhan tanggal 13 dan 14 Mei 1998 yang melumpuhkan perekonomian rakyat.
Faktor hukum : belum adanya keadilan dalam perlakuan hukum yang sama di antara warga negara.
Suksesi (Pergantian Pimpinan)
Sukarno–Soeharto, ada beberapa hal, yaitu sebagai berikut.
1.       Problem pokok adanya PKI (nomor 4 sedunia).
2.       Peristiwa Lubang Buaya.
3.       Adanya dualisme: ada pro dan anti pembubaran PKI.
4.       Sidang istimewa MPRS 1967 didahului turunnya Supersemar.
Soeharto–Habibie, ada beberapa hal, antara lain sebagai berikut.
1.       Problem pokok adanya krisis ekonomi meluas ke bidang politik.
2.       Adanya gerakan reformasi yang menghendaki perubahan radikal karena KKN dalam tubuh pemerintahan. Nepotisme berarti mengajak keluarga dalam kekuasaan. Kronisme adalah mengajak teman-teman dalam kekuasaan.
3.       Presiden Soeharto ditolak oleh rakyat ditandai dengan didudukinya gedung DPR/MPR oleh mahasiswa, sehingga Soeharto menyerahkan jabatan kepada Habibie.
Positif Negatif Reformasi
a.       Sisi Positif
Pertama, masyarakat yang sebelum era reformasi dikekang kebebasannya dalam menyampaikan aspirasi, apalagi mengkritik pemerintahan, kini dapat menyampaikan aspirasi dan kritiknya tersebut dengan bebas. Kedua, derajat bangsa Indonesia di mata dunia semakin terangkat, karena berhasil melepaskan diri dari pemerintahan yang kurang demokratis dan membentuk pemerintahan yang lebih demokratis. Ketiga, Indonesia menjadi lebih terbuka terhadap dunia internasional, sehingga mobilitas terhadap berbagai bidang semakin berkembang.
Reformasi telah menghasilkan mobilitas vertikal, misalnya para politisi yang dapat memasuki kancah politik pasca reformasi. Kyai, ustadz, aktivis organisasi, dan kaum terpelajar kemudian memasuki kancah politik. Andaikan tidak ada reformasi, maka sangat tidak mungkin seorang aktivis organisasi, pengusuha, dan bahkan kyai dapat menjadi bupati, gebernur apalagi menteri.

b.      Sisi Negatif
Pertama, iklim politik yang semrawut karena banyak yang menyalah artikan makna dari demokrasi. Kedua, kebebasan dalam menyampaikan pendapat semakin tidak beretika. Ketiga, banyak demonnstrasi yang harusnya sebagai sarana menyampaikan aspirasi, justru malah mengganggu kenyamanan masyarakat. Keempat , meningkatnya kerusuhan di masyarakat. Itu semua karena pemerintahan  pasca reformasi masih belum mampu melaksanakan undang-undang sebagai mestinya sehingga belum dapat mengangkat kehidupan bangsa dalam berbagai aspek.
Reformasi telah menghasilkan banyak orang yang kemudian memasuki rumah tahanan (rutan), karena kesalahan yang dilakukannya. Rutan pun kemudian dimasuki oleh para terpelajar, kaum terdidik, para aktivis partai dan juga kaum birokrat. Seandainya tidak ada reformasi, maka juga kecil kemungkinan kyai, aktivis organisasi atau lainnya terjerat kasus politik seperti sekarang.
Ya, reformasi memang telah membawa perubahan bagi bangsa Indonesia. Dampak utama dari reformasi adalah kebebasan kita dalam menyampaikan aspirasi tidak lagi dikekang seperti yang terjadi pada masa orde baru. Kita bebas menyalurkan aspirasi kita bagi pemerintahan, baik berupa pendapat maupun kritik. Namun perlu diingat, bahwa kebebasan dalam beraspirasi tersebut harus tetap mengikuti norma-norma yang berlaku. Aspirasi yang kita sampaikan harus dapat berguna bagi kemajuan bangsa, jangan sampai malah memecah belah persatuan bangsa. Intinya, reformasi harus bisa menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih demokratis, sebagaimana cita-cita dari reformasi itu sendiri.







2 comments:

  1. Bisa di jelaskan gak tujuan reformasi dari 1 smpai 4 tdi...maksud dari
    1. Reformasi politikbertujuan tercapainya demokratisasi.
    2. Reformasi ekonomi bertujuan meningkatkan tercapainya masyarakat.
    3. Reformasi hukum bertujuan tercapainya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
    4. Reformasi sosial bertujuan terwujudkan integrasi bangsa Indonesia.

    ReplyDelete
  2. Bisa di jelaskan gak tujuan reformasi dari 1 smpai 4 tdi...maksud dari
    1. Reformasi politikbertujuan tercapainya demokratisasi.
    2. Reformasi ekonomi bertujuan meningkatkan tercapainya masyarakat.
    3. Reformasi hukum bertujuan tercapainya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
    4. Reformasi sosial bertujuan terwujudkan integrasi bangsa Indonesia.

    ReplyDelete