Global Economy in KAA Countries What Do They Do?

11:34 PM Unknown 0 Comments

Global Economy in KAA Countries
What Do They Do?

Dari 72 anggota KAA, masing-masing dari mereka mempunyai kebijakan yang berbeda dalam menyikapi ekonomi global yang semakin pesat perkembangannya. Salah satu anggota KAA yang akan dicontohkan kali ini adalah Turki. Ya, kira-kira apa sih yang mereka lakukan untuk memajukan ekonomi global?

Belakangan ini ekonomi Turki memang tengah menjadi sorotan oleh masyarakat dunia. Hal ini tentu saja diikuti dengan pertumbuhan ekonomi di negara ini yang terus-menerus berkembang secara fenomenal. Negara yang mempunyai mata uang Lira Turki  atau TRY ini merupakan salah satu pengekspor produk pertanian, bahan bangunan, tekstil, serta kendaraan bermotor yang terkemuka di dunia. Hal ini tentu saja memuat Turki menjadi bintang di benua Eropa selain United Kingdom, Spanyol, dan Itali. Tapi tau gak? Sebelumnya Turki itu pernah mengalami krisis ekonomi lho. Namun di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan, Turki sekarang menjadi negara yang makmur. Bahkan, kini Turki naik posisi menjadi negara donator. Apa sih rahasianya?
Sekadar informasi, mengutip dari Ar-Rahmah.com, Produk Domestik Bruto (PDB) Turki pada 2013 mencapai 100 miliar dolar AS (menyamai Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Iran ditambah Yordania, Suriah dan Lebanon).
Selain itu, peringkat ekonomi Turki lompat dari 111 menjadi 16, sehingga Turki masuk 20 negara kuat (G20). Pendapatan per kapitanya naik dari 3.500 dolar AS pada 2003 menjadi 11.000 dolar AS pada 2013. Turki meminjami Dana Moneter Internasional (IMF) lima miliar dolar AS. Hebat ya?
Dalam memajukan ekonomi di mata dunia, Turki terlebih dahulu memperhatikan ekonomi dalam negerinya sendiri. Soalnya kalo kekuatan domestik aja belum dipenuhi, wah bakalan susah deh buat ngadepin perdagangan bebas.
Beberapa kebijakan yang telah dilakukan Turki untuk menyikapi ekonomi global adalah :
1)      Perluasan Perbankan Islam (Bank Syariah)
Turki memang terkenal dengan system perekonomiannya yang berbasis syariah. Perbankan Islam di Turki bahkan mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Contohnya Ziraat Islamic Bank, bank syariah milik pemerintah Turki memiliki rencana membuka cabang sebanyak 170 kantor cabang hingga tahun 2018. Dalam pidatonya baru-baru ini, Erdogan mengatakan bahwa sistem perbankan berbasis bunga sangat kejam. Ia kemudian berbicara banyak mengenai manfaat perbankan syariah, seperti ini kutipannya :
“Jika kita ingin melompat jauh ke masa depan, kita perlu partisipasi nyata dalam membuat sistem perbankan yang lebih baik daripada sistem perbankan kejam itu. Perbankan syariah adalah sistem yang sama sekali berbeda dengan sistem perbankan saat ini, baik dalam hal struktur agunan aset, ketergantungan pada risiko saham, dan struktur spekulasi tertutup. Saya percaya bahwa sistem ini akan menjadi kekuatan yang mendorong ekonomi Turki.”

2)      Penguatan Sektor Perekonomian
Kemajuan ekonomi Turki tentu saja dipengaruhi oleh berbagai sektor yang mereka terus kembangkan, baik itu pada sektor pertanian, perbankan, industri, transportasi, komunikasi, samapai dengan pariwisata. Semuanya mereka olah dengan baik, sehingga bisa memutar roda perekonomian negara Turki. Bahkan pada berbagai sektor, Turki telah berhasil menjadi pengekspor terbesar di dunia. Selai pengelolaannya yang baik, meningkatnya perekonomian Turki juga didukung dengan sumber daya negara yang melimpah, baik itu minyak, mineral, dan juga tenaga nuklir.
·         Sektor pertanian
Dalam sektor pertanian, Turki telah berhasil memegang peranan sangat penting sebagai pengekspor terbesar di dunia. Bahkan pada tahun 2007, Turki berhasil menduduki posisi pertama sebagai negara penghasil hazelnut, bah delima, dan buah ceri. Selain itu, beberapa jenis tanaman lainnya seperti halnya semangka, timun, zaitun, gandum, lemon, dan lada juga bisa memberikan hasil dalam jumlah yang sangat melimpah setiap tahunnya.
·         Sektor Perikanan
Sektor perikanan juga telah menjadi salah satu aspek penting selain sektor pertanian pada perekonomian Turki. Sedangkan produk-produk yang merupakan hasil peternakan, contohnya seperti daging, susu, dan telur berhasil menyumbang 1/3 dari keseluruhan jumlah hasil pertanian.
·         Sektor Elektonik
Industri elektronik serta peralatan rumah yang semakin meningkat di Turki ditunjang oleh perusahaan Vesel Electronics Turki.
·         Sektor Transportasi
Dalam bisang transportasi, Turki juga telah berhasil menjadi pelopor pada industri otomotif Eropa. Hal ini dapat terlihat dari meningkatnya nilai ekspor di bidang industri otomotif yang mencapai hingga $ 22,944,000,000 di tahun 2008.
·         Sektor Pariwisata
Di sektor pariwisata, Turki juga telah menjadi salah satu negara tujuan wisata favorit masyarakat Eropa. Hal ini bisa dilihat dari semakin meningkatnya jumlah wisatawan dari tahun ke tahun yang diikuti dengan meningkatnya pendapatan negara dari sektor ini. Bahkan, saat ini sektor pariwisata Turki dapat bersaing ketat dengan negara-negara eropa lainnya seperti Itali, Spanyol dan Yunani yang memang sudah sangat terkenal di seluruh penjuru dunia. Kemajuan sektor pariwisata negara Turki tentu saja membuat fasilitas dari hotel maupun resort yang ada di Turki semakin terus dikembangkan hingga berhasil menjadi salah satu negara yang memiliki hotel terbaik di dunia. Menurut berbagai sumber data agen perjalanan dunia, dari 100 hotel terbaik yang ada di seluruh dunia, 11 hotel diantaranya berada di negara Turki.

Sebagai salah satu negara yang masuk ke dalam negara yang memiliki pendapatan perkapita menengah atas, membuat Turki menjadi salah satu negara yang makmur di dunia. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari kemajuan sektor ekonominya yang pesat sehingga bisa memberikan keuntungan untuk para petani Turki. Selain itu kemajuan negara ini pada bidang industri dan pariwisata, serta tingginya nilai ekspor negara ini yang mencapai hingga $102.2 milyar di tahun 2009 membuat ekonomi Turki menjadi semakin terangkat dan membuat negara ini menjadi negara yang sangat kaya.
Wah, hebat ya Turki. Sepertinya mereka sudah siap untuk menghadapi tantangan ekonomi global. Bagaimana dengan Indonesia?

0 comments: