Hakko Ichiu???
Hakko Ichiu
Hmm.. Hakko
Ichiu itu apa ya sobat? Mau tau?
Hakko Ichiu (八紘一宇 Hakkō Ichiu, Delapan Penjuru Dunia Di Bawah Satu Atap)
adalah slogan persaudaraan universal yang digunakan Jepang untuk menciptakan
Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya dalam Perang Dunia II. Slogan ini
berasal dari kalimat “掩八紘而爲宇”
dalam Nihon Shoki jilid 3 bab Kaisar Jimmu yang berarti “seluruh negeri
bagaikan sebuah rumah”.
Dalam kamus
besar bahasa Jepang zaman sekarang, Hakko Ichiu dijelaskan sebagai “slogan yang
dipakai untuk pembenaran agresi Jepang ke luar negeri selama Perang Dunia II.”
Heibonsha World Encyclopedia menjelaskannya sebagai “stereotipe
ultranasionalisme berupa doktrin bangsa sendiri sebagai ras tertinggi dan
doktrin supremasi untuk melakukan opresi dan aneksasi terhadap bangsa lain yang
diperluas hingga agresi oleh negara dan militer untuk mencapai tujuan tersebut,
serta gerakan/ide untuk peng-ortodoks-an, penyatuan, dan mobilisasi rakyat.”
Sejarah
Hakko Ichiu dipakai Kekaisaran Jepang sebagai
kebijakan nasional mulai dari Perang Tiongkok-Jepang Kedua hingga Perang Dunia
II. Pada 26 Juli 1940, Kabinet II Perdana Menteri Konoe Fumimaro menetapkan
Doktrin Kebijakan Dasar Nasional (Kihon Kokusaku Yōkō) yang berisi keputusan
mendirikan Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Tujuan dasar dari
Doktrin Kebijakan Dasar Nasional adalah “Mewujudkan perdamaian dunia sesuai
dengan semangat agung pendirian negara, yakni delapan penjuru dunia di bawah
satu atap sebagai kebijakan nasional Kekaisaran Jepang, dan sebagai langkah
awal, pertama, menjadikan Kekaisaran Jepang sebagai inti persatuan yang kuat
antara Jepang-Manchuria-Tiongkok untuk fondasi pendirian tatanan baru Asia
Timur Raya.”
Setelah
Kapitulasi Jepang, Jepang berada di bawah pendudukan Komandan Tertinggi Sekutu.
Berdasarkan memorandum yang dikeluarkan Komandan Tertinggi Sekutu tentang
“penghapusan sponsor pemerintah, dukungan, pelestarian, pengawasan, dan
penyebaran Shinto agama negara”, slogan-slogan yang berkaitan dengan
nasionalisme radikal, militerisme, dan Shinto agama negara dilarang untuk
dipakai lagi.
Sekian
0 comments: