MEA and AFTA How To Deal With It?
MEA and AFTA
How To Deal With It?
Apa
itu MEA? Ada yang udah tau?
MEA adalah sebuah
agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk
menghilangkan, jika tidak, meminimalisasi hambatan-hambatan di dalam melakukan
kegiatan ekonomi lintas kawasan, misalnya dalam perdagangan barang, jasa, dan
investasi. MEA merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki
pola mengintegrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan
bebas atau freetrade antar Negara-negara anggota ASEAN. Para anggota ASEAN
termasuk Indonesia telah menyepakati suatu perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN
tersebut. MEA adalah istilah yang hadir dalam Indonesia tapi pada dasarnya MEA
itu sama aja dengan AEC (ASEAN ECONOMIC COMMUNITY).
Nah, untuk apa sih ada MEA segala? Ya tentu saja untuk
meningkatkan daya saing ASEAN. Dengan begitu, ekonomi negara ASEAN juga dapat
berkembang dengan baik serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik
investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat J
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya akan membentuk
suatu pasar tunggal, memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan
mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara. Mantap bukan? Tapi tentu
saja kompetisinya juga akan semakin ketat sobat.
Bagi Indonesia, keberadaan MEA menjadi babak awal untuk
mengembangkan berbagai kualitas perekonomian di kawasan Asia Tenggara dalam
perkembangan pasar bebas di akhir 2015. MEA menjadi dua sisi mata uang bagi
Indonesia : satu sisi menjadi kesempatan yang baik untuk menunjukkan kualitas
dan kuantitas produk dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia kepada
negara-negara lain dengan terbuka, tetapi pada sisi yang lain dapat menjadi
bumerang untuk Indonesia apabila Indonesia tidak dapat memanfaatkannya dengan
baik.
Sampai saat ini pemerintah Indonesia udah ngebuat beberapa
strategi untuk menghadapi MEA ini sobat, antara lain:
1.
Penguatan Daya Saing Ekonomi
Pada
27 Mei 2011, pemerintah ngeluncurin Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). MP3EI ini sebagai perwujudan
transformasi ekonomi nasional dengan orientasi yang berbasis pada pertumbuhan
ekonomi yang kuat, inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan. Nah sejak
diluncurkan MP3EI ini, udah dilaksanain Grundbreaking sebanyak 94 proyek sector
rill dan pembangunan infrastruktur.
2.
Program Aku Cinta Indonesia (ACI)
Pernah
denger kan? Yang biasanya ada di iklan-iklan tivi, “Aku cinta, produk-produk,
IN-DO-NE-SIA!”. Yaa semacam itulah. ACI ini adalah salah satu gerakan “Nation
Branding”, yaitu bagian dari pengembangan ekonomi kreatif. Gerakan ini udah ada
dari sekitar tahun 2009-sekarang. Biasanya dikampanyekan dalam produk-produk
dalam negeri seperti busana, aksesoris, entertainment, pariwasata, dll.
3.
Penguatan Sektor Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah (KUKM)
Menteri
KUKM, Syarief Hasan bilang kalo persiapan KUKM nasional dalam menghadapi era
MEA 2015 udah cukup baik, kira-kira udah sekitar 60-70%. Sebagai persiapan,
pemerintah udah ngelaksanain beberapa upaya strategis, salah satunya yaitu
ngebentuk Komite Nasional Persiapan MEA 2015. Tujuannya buat ngerumusin langkah
antisipasi, juga ngelakuin sosialisasi kepada masyarakat dan KUKM mengenai
pemberlakuan MEA pada akhir 2015 ini. Nah, langkah-langkah antisipasi yang udah
disusun Kementerian KUKM diantaranya peningkatan wawasan pelaku KUKM terhadap
MEA, peningkatan efisiensi produksi dan manajemen usaha, peningkatan daya serap
pasar produk KUKM local, dan penciptaan iklim usaha yang kondusif. Langkah
antisipasi ini dilakuin buat ngebantu pelaku KUKM untuk menyongsong era pasar
bebas ASEAN.
4.
Penguatan Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM)
Biarpun
mirip, tapi beda lagi nih sama KUKM di atas. UMKM ini lebih men-detail. Buat
ningkatin UMKM di Indonesia, udah dilaksain beberapa program, contohnya seperti
Pameran Koperasi dan UKM Festival pada tanggal 5 Juni 2013 lalu yang diikuti
oleh 463 KUKM. Hayoo, pada dateng ga? Acara ini bertujuan buat ngenalin
produk-produk UKM yang ada di Indonesia, juga sebagai pemicu bagi masyarakat
agar lebih kreatif lagi dalam mengembangkan UKM. Pihak Kementerian
Perindustrian juga lagi ngelaksanain pembinaan dan pemberdayaan terhadap sektor
Industri Kecil Menengah (IKM) yang merupakan bagian dari sektor UMKM. Penguatan
IKM ini penting sebagai upaya pengentasan kemiskinan. Caranya dengan memperluas
kesempatan kerja dan menghasilkan barang atau jasa buat diekspor. Nah, kalo
kaya gini, Indonesia bakal berkembang banget, kan? Selain itu, koordinasi dan
konsolidasi antar lembaga dan kementerian juga terus ditingkatin sehingga
faktor penghambat dalam KUKM, juga UMKM dapat dikurangi.
5.
Perbaikan Infrastruktur
Selama
tahun 2010 udah banyak dicapai peningkatan kapasitas dan kualitas
infrastruktur. Ga percaya? Nih contohnya perkembangan prasarana jalan. Jalur
khusus untuk busway udah semakin dipertegas. Lampu merah khusus pejalan kaki
lewat juga udah ada kok! Itu cuman sebagian kecil. Coba kamu liat juga
perkembangan perkeretaapian, transportasi darat, laut, udara, komunikasi dan
informatika, sama ketenagalistrikan. Udah lumayan berkembang, kan?
6.
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Salah
satu caranya melalui jalur pendidikan. Contohnya adalah merehabilitasi ruang
kelas rusak berat, walaupun masih ada beberapa kelas tingkat SD dan SMP yang
masih dalam kondisi parah.
7.
Reformasi Kelembagaan dan Pemerintahan
Dalam
rangka mendorong Percepatan, Pencegahan, dan Pembatasan Korupsi, udah dibentuk
salah satu strateginya. Yaitu pencegahan dan pemberantasana korupsi jangka
anjang 2012-2025 dan menengah 2012-2014. Upaya ini ditingkatin melalui
koordinasi dan supervise yang dilakukan KPK terhadap Kejaksaan dan Kepolisian.
Selain beberapa strategi di atas, sebenarnya Indonesia punya kelebihan yang
lain. Indonesia diuntungkan dengan demografi, geografi, dan banyak sekali
komditi yang bisa diandalkan dan dipersiapkan dalam AFTA.
Ada beberapa orang berpendapat kalo Indonesia sebenarnya
masih belum siap bersaing- kalo dibandingkan sama kesiapan negara lain. Kita
bisa ngeliatnya dari kesiapan Sumber Daya Manusia, emang belum seluruhnya siap.
Ga cuman itu, tapi ada juga di beberapa bidang yang lain. Contohnya dari segi
bahasa. Bisa dibilang ga sepenuhnya rakyat Indonesia jago dalam berbahasa
Inggris/bahasa asing lainnya. Kalo dibandingkan sama negara Thailand yang udah
nyiapin SDM sebaik mungkin, mereka bahkan sampe ngebuka sekolah bahasa
Indonesia di negaranya buat ngadepin MEA/AFTA ini.
MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena hambatan
perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut
akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP
Indonesia.
Pada sisi investasi, kondisi ini dapat menciptakan iklim yang
mendukung masuknya Foreign Direct Investment (FDI) yang dapat menstimulus
pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja,
pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah
kepada pasar dunia.
Lalu apa yang menjadi hambatan dan risiko bagi Indonesia
dengan adanya MEA?
Dengan adanya perdagangan bebas, kita mampu meningkatkan
ekspor akan tetapi kita juga harus waspada akan resiko kompetisi (competition
risk) yang muncul dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah
banyak ke Indonesia yang akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan
produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya
akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Indonesia sendiri.
Dari sisi investasi, Indonesia masih memiliki tingkat
regulasi yang kurang mengikat sehingga dapat menimbulkan tindakan eksploitasi
dalam skala besar terhadap ketersediaan sumber daya alam oleh perusahaan asing
yang masuk ke Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah sumber daya alam
melimpah dibandingkan negara-negara lainnya. Tidak tertutup kemungkinan juga
eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di
Indonesia, sedangkan regulasi investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat
untuk menjaga kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang
terkandung.
Bagaimana MEA akan mempengaruhi dunia ketenagakerjaan?
Dari aspek ketenagakerjaan, terdapat kesempatan yang sangat
besar bagi para pencari kerja karena dapat banyak tersedia lapangan kerja
dengan berbagai kebutuhan akan keahlian yang beraneka ragam. Selain itu, akses
untuk pergi keluar negeri dalam rangka mencari pekerjaan menjadi lebih mudah bahkan bisa jadi tanpa ada
hambatan tertentu. MEA juga menjadi kesempatan yang bagus bagi para
wirausahawan untuk mencari pekerja terbaik sesuai dengan kriteria yang
diinginkan.
Tapi perlu diingat bahwa hal ini dapat memunculkan risiko
ketenagakarejaan bagi Indonesia. Dilihat dari sisi pendidikan dan
produktivitas, Indonesia masih kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal
dari Malaysia, Singapura, dan Thailand serta fondasi industri yang bagi Indonesia
sendiri membuat Indonesia masih berada pada peringkat keempat di ASEAN.
Permasalahan yang ada dari sisi tenaga kerja tidak terlepas
dari kualitas yang rendah, seperti tingkat pendidikan dan keahlian yang belum
memadai. Dari data yang dilansir Tempo,
jumalah tenaga kerja Indonesia pada Februari 2014 sebesar 125,3 juta orang
dengan jumlah pekerja 11,2 orang. Namun, ini tidak dapat diimbangi dengan
kualitas pendidikan yang dimiliki oleh pekerjanya. Mayoritas tenaga kerja
Indonesia masih berpendidikan sekolah dasar dan lebih banyak bekerja di sektor
informal.
2 comments: