Zaman Batu
Zaman Batu
Hai
sobat, kita bertemu lagi. Kali ini saya akan menerangkan tentang Zaman Batu.
Seperti yang sudah pernah saya jelaskan sebelumnya, Zaman Batu adalah masa
zaman prasejarah yang luas, ketika manusia menciptakan alat dari batu (karena
tak memiliki teknologi yang lebih baik). Kayu, tulang, dan bahan lain juga
digunakan, tetapi batu (terutama flint) dibentuk untuk dimanfaatkan sebagai
alat memotong dan senjata. Istilah ini berasal sistem tiga zaman. Zaman Batu
sekarang dipilah lagi menjadi masa Palaeolithikum, Mesolithikum, Neolithikum
dan Megalithikum, yang masing-masing dipilah-pilah lagi lebih jauh.
- Palaeolithikum (zaman batu tua)
Ciri – ciri jaman batu tua :
a.
Alat – alat dibuat dari batu (kasar).
b.
Manusianya belum bertempat tinggal
tetap.
c.
Berlangsung selama kira – kira 600.000
tahun.
d.
Batu adalah bahan yang sangat utama
Jenis
– jenis manusia pendukung
1. Pithecanthropus
Erectus.
Ditemukan oleh Eugene Dubois dekat Trinil, sebuah
desa di pinggir Bengawan Solo , Ngawi (Madiun). Pertama ditemukan adalah tulang
rahang, kemudian geraham, bagian atas
tengkorak, dan tahun 1892 ditemukan geraham lagi dan tulang paha kiri. Volume
otak ± 900 cc. Berjalannya sudah tegak (erectus).
Disebut sebagai manusia kera yang berjalan tegak.
2. Homo
Mojokertensis
Diselidiki oleh Von Koenigswald di daerah sepanjang
lembah kali Solo, daerah Perning (Mojokerto) selama tahun 1936 – 1941. Pertama
ditemukan adalah fosil tengkorak anak –anak dekat Mojokerto. Berbadan tegap,
mukanya menonjol ke depan dengan kening yang tebal dan tulang pipi yang kuat.
3. Pithecanthropus
Robustus
Fosil ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von
Koenigswald tahun 1939 di derah Trinil, Lembah bengawan Solo. Tubuhnya lebih
besar dan lebih kuat dari Pithecanthropus Erectus.
4. Homo
Mojokertensis
Diselidiki oleh Von Koenigswald di daerah sepanjang
lembah kali Solo, daerah Perning (Mojokerto) selama tahun 1936 – 1941. Pertama
ditemukan adalah fosil tengkorak anak –anak dekat Mojokerto. Berbadan tegap,
mukanya menonjol ke depan dengan kening yang tebal dan tulang pipi yang kuat.
5. Meganthropus
Palaeojavanicus
Ditemukan oleh Von Koenigswald tahun 1941 di desa
Sangiran , Sragen, Jawa
Tengah.
Rahang lebih besar dan kuat dibandingkan Pithecanthropus. Corak
kemanusiaan terlihat pada gerahamnya. Makhluk ini dianggap lebih tua dan lebih
besar tubuhnya dari Pithecantropus. Memiliki tonjolan
kening yang mencolok, tidak memiliki dagu, serta memiliki perawakan yang tegap, dan memiliki tulang pipi yang tebal. Meganthropus Palaeojavanicus hidup 2 juta sampai 1 juta tahun yang lalu.
6. Homo
Soloensis
Pada tahun 1931-1934 ditemukan 11 fosil tengkorak di
dekat desa Ngandong , Lembah Bengawan Solo oleh Von Koenigswald dan
Weidenreich. Makhluk ini lebih tinggi tingkatannya daripada Pithecanthropus
Erectus, bahkan sudah dapat disebut sebagai manusia.
7. Homo
Wajakensis
Fosil yang
ditemukan di Wajak termasuk Homo
Sapiens, dekat daerah Tulungagung. Fosil ini ditemukan oleh Van Rietschoten
pada tahun 1889 dan diselidiki pertama kali oleh Dubois. Fosil yang ditemukan
terdiri atas tengkorak, rahang bawah, dan beberapa ruas leher. Muka datar dan
lebar. Hidung lebar dan bagian mulutnya menonjol. Dahinya agak miring
Tenggorokannya sedang, agak lonjong, dan agak bersegi di tengah-tengah atap
tengkoraknya dari muka ke belakang.Mukanya lebih Mongoloid karena sangat datar
dan pipinya menonjol ke samping. Termasuk ke dalam Homo Sapiens.
Kebudayaan
A. Kebudayaan
Pacitan
Kapak Genggam (Chopper)
Fungsinya :
Ø Alat
menumbuk biji – bijian
Ø Membunuh
binatang buruan.
Ø Membuat
serat – serat dari pepohonan.
Ø Senjata
menyerang lawannya
Ø Menetak
dan memotong.
B. Kebudayaan
Ngandong
Alat – alat dari tulang
Fungsinya :
Ø Mengorek
ubi
Ø Untuk
berburu (ujung tombak)
Ø Menangkap
ikan
Ø Mengumpulkan
buah – buahan
Flakes
Fungsinya :
Ø Untuk
mengupas
Ø Menguliti
binatang
Ø Berburu.
Hasil Kesenian
Ø Arca
Ø Ukiran – ukiran di tulang
Ø Lukisan pada dinding gua.
2.
Mesolithikum (zaman
batu tengah)
Ciri – cirinya :
- Hidupnya mengembara sebagai pemburu.
- Mengumpulkan
makanan dari alam (Food Gathering).
- Tinggalnya di
dekat pantai dan di dalam gua.
- Sebagian sudah tinggal menetap
Hasil
kebudayaan
- Kjokkenmoddinger
Kjokken
= dapur, modding = sampah , bisa disebut sebagai sampah – sampah dapur.
Banyak ditemukan di sepanjang pantai Sumatra Timur Laut, Aceh, dan Medan
- Pebble (Kapak Sumatra)
Terbuat dari batu kali yang dipecah atau dibelah
c. Hache
Courle (Kapak Pendek)
Bentuknya setengah lingkaran,
dibuat dengan memukuli dan memecahkan batu, dan tidak diasah. Digunakan untuk
menggiling makanan
- Abris Sous Roche
Gua
yang dipakai sebagai tempat tinggal. Contoh Gua Lawa dekat Sampung(Ponorogo),
Gua di Sulsel (Toala).
3.
Neolithikum (zaman
batu muda
Ciri- cirinya :
•
Cara hidup dengan food producing
•
Telah mengenal bercocok tanam dan
beternak
•
Sudah bertempat tinggal menetap
•
Sudah mengenal pembagian kerja.
•
Hidup berkumpul.
•
Alat- alat sudah diasah
Hasil
kebudayaan
1) Kapak
Persegi
Fungsinya :
Ø untuk
memahat.
Ø untuk
mencangkul.
Ø untuk
memotong.
Jenisnya ada beliung / cangkul (besar), tarah
(kecil), kapak bahu, dan batu asahan. Terutama didapatkan di Sumatra , Jawa,
dan Bali. Bahan yang biasa digunakan adalah batu api dan chalcedon.
2) Kapak
Lonjong
Fungsinya :
Ø untuk upacara adat.
Ø untuk
berburu
Ø untuk
memecah.
Jenis – jenisnya antara lain Walzeinbeil (besar
biasa), Kleinbeil (kecil). Banyak ditemukan di Irian, Kep. Tanimbar, Minahasa.
3) Perhiasan
4) Pakaian
(Kulit Kayu dan menenun)
5) Tembikar.
4.
Megalithikum (zaman batu besar
- Menhir
Bentuknya
seperti tiang atau tugu, didirikan untuk tanda peringatan dan melambangkan
arwah nenek moyang.
- Dolmen
- Sarcophagus
Bentuknya seperti palung atau lesung
tetapi mempunyai tutup
- Kubur batu
- Punden berundak
- Arca – arca
0 comments: