Zaman Batu

6:18 AM Unknown 0 Comments


Zaman Batu

 
Hai sobat, kita bertemu lagi. Kali ini saya akan menerangkan tentang Zaman Batu. Seperti yang sudah pernah saya jelaskan sebelumnya, Zaman Batu adalah masa zaman prasejarah yang luas, ketika manusia menciptakan alat dari batu (karena tak memiliki teknologi yang lebih baik). Kayu, tulang, dan bahan lain juga digunakan, tetapi batu (terutama flint) dibentuk untuk dimanfaatkan sebagai alat memotong dan senjata. Istilah ini berasal sistem tiga zaman. Zaman Batu sekarang dipilah lagi menjadi masa Palaeolithikum, Mesolithikum, Neolithikum dan Megalithikum, yang masing-masing dipilah-pilah lagi lebih jauh.

  1. Palaeolithikum (zaman batu tua)
Ciri – ciri jaman batu tua :
a.             Alat – alat dibuat dari batu (kasar).
b.            Manusianya belum bertempat tinggal tetap.
c.             Berlangsung selama kira – kira 600.000 tahun.
d.            Batu adalah bahan yang sangat utama
 
Jenis – jenis manusia pendukung
1.   Pithecanthropus Erectus.
Ditemukan oleh Eugene Dubois dekat Trinil, sebuah desa di pinggir Bengawan Solo , Ngawi (Madiun). Pertama ditemukan adalah tulang rahang, kemudian  geraham, bagian atas tengkorak, dan tahun 1892 ditemukan geraham lagi dan tulang paha kiri. Volume otak ± 900 cc.  Berjalannya sudah tegak (erectus). Disebut sebagai manusia kera yang berjalan tegak.



2.   Homo Mojokertensis
Diselidiki oleh Von Koenigswald di daerah sepanjang lembah kali Solo, daerah Perning (Mojokerto) selama tahun 1936 – 1941. Pertama ditemukan adalah fosil tengkorak anak –anak dekat Mojokerto. Berbadan tegap, mukanya menonjol ke depan dengan kening yang tebal dan tulang pipi yang kuat.
3.   Pithecanthropus Robustus
Fosil ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald tahun 1939 di derah Trinil, Lembah bengawan Solo. Tubuhnya lebih besar dan lebih kuat dari Pithecanthropus Erectus.
4.   Homo Mojokertensis
Diselidiki oleh Von Koenigswald di daerah sepanjang lembah kali Solo, daerah Perning (Mojokerto) selama tahun 1936 – 1941. Pertama ditemukan adalah fosil tengkorak anak –anak dekat Mojokerto. Berbadan tegap, mukanya menonjol ke depan dengan kening yang tebal dan tulang pipi yang kuat.
5.   Meganthropus Palaeojavanicus
Ditemukan oleh Von Koenigswald tahun 1941 di desa Sangiran , Sragen, Jawa Tengah. Rahang lebih besar dan kuat dibandingkan Pithecanthropus. Corak kemanusiaan terlihat pada gerahamnya. Makhluk ini dianggap lebih tua dan lebih besar tubuhnya dari Pithecantropus. Memiliki tonjolan kening yang mencolok, tidak memiliki dagu, serta memiliki perawakan yang tegap, dan memiliki tulang pipi yang tebal. Meganthropus Palaeojavanicus hidup 2 juta sampai 1 juta tahun yang lalu.
6.   Homo Soloensis
Pada tahun 1931-1934 ditemukan 11 fosil tengkorak di dekat desa Ngandong , Lembah Bengawan Solo oleh Von Koenigswald dan Weidenreich. Makhluk ini lebih tinggi tingkatannya daripada Pithecanthropus Erectus, bahkan sudah dapat disebut sebagai manusia.
7.   Homo Wajakensis
Fosil yang ditemukan di Wajak  termasuk Homo Sapiens, dekat daerah Tulungagung. Fosil ini ditemukan oleh Van Rietschoten pada tahun 1889 dan diselidiki pertama kali oleh Dubois. Fosil yang ditemukan terdiri atas tengkorak, rahang bawah, dan beberapa ruas leher. Muka datar dan lebar. Hidung lebar dan bagian mulutnya menonjol. Dahinya agak miring Tenggorokannya sedang, agak lonjong, dan agak bersegi di tengah-tengah atap tengkoraknya dari muka ke belakang.Mukanya lebih Mongoloid karena sangat datar dan pipinya menonjol ke samping. Termasuk ke dalam Homo Sapiens.

 
 
Kebudayaan
A.    Kebudayaan Pacitan
Kapak Genggam (Chopper)
Fungsinya :
Ø  Alat menumbuk biji – bijian
Ø  Membunuh binatang buruan.
Ø  Membuat serat – serat dari pepohonan.
Ø  Senjata menyerang lawannya
Ø  Menetak dan memotong.

 
 
B.    Kebudayaan Ngandong
Alat – alat dari tulang
Fungsinya :
Ø  Mengorek ubi
Ø  Untuk berburu (ujung tombak)
Ø  Menangkap ikan
Ø  Mengumpulkan buah – buahan
Flakes
Fungsinya :
Ø  Untuk mengupas
Ø  Menguliti binatang
Ø  Berburu.
 

Hasil Kesenian
Ø   Arca
Ø   Ukiran – ukiran di tulang
Ø   Lukisan pada dinding gua.


 

2.   Mesolithikum (zaman batu tengah)
Ciri – cirinya :
  1.  Hidupnya mengembara sebagai pemburu.
  2. Mengumpulkan makanan dari alam (Food Gathering).
  3. Tinggalnya di dekat pantai dan di dalam gua.
  4. Sebagian sudah tinggal menetap
 
Hasil kebudayaan

  1. Kjokkenmoddinger
Kjokken = dapur, modding = sampah , bisa disebut sebagai sampah – sampah dapur. Banyak ditemukan di sepanjang pantai Sumatra Timur Laut, Aceh, dan Medan
  1. Pebble (Kapak Sumatra)
Terbuat dari batu kali yang dipecah atau dibelah
c.   Hache Courle (Kapak Pendek)
Bentuknya setengah lingkaran, dibuat dengan memukuli dan memecahkan batu, dan tidak diasah. Digunakan untuk menggiling makanan
  1. Abris Sous Roche

Gua yang dipakai sebagai tempat tinggal. Contoh Gua Lawa dekat Sampung(Ponorogo), Gua di Sulsel (Toala).


 

 
3.   Neolithikum (zaman batu muda
Ciri- cirinya :
      Cara hidup dengan food producing
      Telah mengenal bercocok tanam dan beternak
      Sudah bertempat tinggal menetap
      Sudah mengenal pembagian kerja.
      Hidup berkumpul.
      Alat- alat sudah diasah
Hasil kebudayaan
1)      Kapak Persegi
Fungsinya :
Ø   untuk memahat.
Ø   untuk mencangkul.
Ø   untuk memotong.
Jenisnya ada beliung / cangkul (besar), tarah (kecil), kapak bahu, dan batu asahan. Terutama didapatkan di Sumatra , Jawa, dan Bali. Bahan yang biasa digunakan adalah batu api dan chalcedon.
 
2)      Kapak Lonjong
Fungsinya :
Ø   untuk upacara adat.
Ø   untuk berburu
Ø   untuk memecah.
Jenis – jenisnya antara lain Walzeinbeil (besar biasa), Kleinbeil (kecil). Banyak ditemukan di Irian, Kep. Tanimbar, Minahasa.
3)      Perhiasan
4)      Pakaian (Kulit Kayu dan menenun)
5)      Tembikar.

4.   Megalithikum (zaman batu besar
  1. Menhir
Bentuknya seperti tiang atau tugu, didirikan untuk tanda peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang.
  1. Dolmen
  2. Sarcophagus
      Bentuknya seperti palung atau lesung tetapi mempunyai tutup
  1. Kubur batu
  2. Punden berundak
  3. Arca – arca






 
 

 

 

0 comments: